Seperti halnya manusia, tanaman membutuhkan makanan untuk mendukung proses hidupnya. Makanan tersebut harus mengandung zat yang dibutuhkan tanaman. Tentunya, ada kebutuhan zat yang sama antara mahluk hidup, tetapi ada kebutuhan zat yang berbeda baik jenis maupun jumlahnya.
Kebutuhan makanan tergantung dari jenis makhluk hidup. Pada dasarnya, makanan tersebut berguna untuk proses metabolisme tubuh, pertumbuhan vegetatif (pembesaran tubuh), dan pertumbuhan generatif (berkembang biak). Pemenuhan kebutuhan yang cukup akan menciptakan pertumbuhan yang normal. Karena itu, sebelum kita mengenal pupuk dan kegunaannya, alangkah baiknya kita mengetahui beberapa zat yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, sebaiknya kita mengetahui kondisi lingkungan yang dapat menunjang pertumbuhannya.
UNSUR HARA
a. Unsur Hara Makro
1. Karbon (C)
Karbon yang digunakan oleh tumbuhan berasal dari karbondioksida (CO2) yang ada di udara. Karbondioksida merupakan hasil respirasi (pernapasan manusia) atau pembakaran sempurna zat-zat organik. Karbon berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak, dan protein yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, berfungsi untuk membentuk selulosa yang merupakan dinding sel dan memperkuat bagian tanaman. Unsur karbon juga bisa menciptakan rasa dan wangi pada air yang terdapat di dalam buah dan bunga serta membentuk warna daun dan bunga.
2. Hidrogen (H)
Hidrogen diperoleh tanaman dengan cara memecah air (H2O). Air dapat diperoleh tanaman dari udara dan tanah. Hidrogen berguna dalam proses pembentukan gula (glukosa) menjadi karbohidrat dan sebaliknya, serta proses pembentukan lemak dan protein. Proses untuk menghasilkan glukosa dikenal dengan proses asimilasi karbondioksida atau fotosintesis.
3. Oksigen (O2)
Oksigen diperoleh tanaman dari air dan udara. Sekitar 21% volume udara adalah oksigen. Oksigen diisap tanaman dari udara melalui proses respirasi. Oksigen dibutuhkan tanaman untuk membentuk bahan organis tanaman. Seluruh tanaman, baik akar, batang, daun, bunga, dan buah memerlukan oksigen. Oksigen dibutuhkan dalam sel tanaman untuk mengubah karbohidrat menjadi energi. Proses ini disebut dengan oksidasi.
4. Nitrogen (N)
Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhan, terutama pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan cabang, daun, dan batang. Nitrogen juga bermanfaat dalam proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Klorofil sangat berguna untuk membantu proses fotosintesis. Selain itu, nitrogen bermanfaat dalam pembentukan protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Perlu diketahui, sekitar 78% volume udara terdiri dari nitrogen.
Kekurangan nitrogen dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal atau kerdil. Daunnya akan menguning lalu mengering. Jika kekurangan nitrogennya banyak (parah) dapat menyebabkan jaringan tanaman mengering dan mati. Buah yang kekurangan nitrogen pertumbuhannya tidak sempurna, cepat masak dan kadar proteinnya kecil.
5. Fosfor (P)
Bagi tanaman, fosfor berguna untuk membentuk akar, sebagai bahan dasar protein, mempercepat penuaan buah, memperkuat batang tanaman, dan meningkatkan hasil biji-bijian dan umbi-umbian. Selain itu, fosfor juga berfungsi untuk membantu proses asimilasi dan respirasi. Kekurangan fosfor menyebabkan tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan akar tidak baik, dan pertumbuhan cabang atau ranting meruncing. Selain itu, kekurangan fosfor bisa menyebabkan pemasakan buah terlambat, warna daun lebih hijau daripada keadaan normalnya, daun yang sudah tua tampak menguning sebelum waktunya, serta hasil buah atau biji kurang. Kekurangan fosfor yang parah menyebabkan tanaman tidak berbuah.
6. Kalium (K)
Kalium berfungsi untuk membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Selain itu, kalium berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman dan berperan dalam pembentukan antibodi tanaman yang bisa melawan penyakit dan kekeringan. Jika kekurangan kalium, tanaman tidak tahan terhadap penyakit, kekeringan, dan udara dingin.
Kekurangan kalium dapat menghambat pertumbuhan tanaman serta daun tampak agak keriting dan mengilap. Lama kelamaan daun akan menguning di bagian pucuk dan pinggirnya. Akhirnya, bagian daun antara jari-jari menguning, sedangkan jari-jarinya tetap hijau. Selain itu, kekurangan kalium menyebabkan tangkai daun lemah sehingga mudah terkulai dan kulit biji keriput.
7. Sulfur (S)
Sulfur atau belerang sangat membantu tanaman dalam membentuk bintil akar. Pertumbuhan lainnya yang didukung sulfur adalah pertumbuhan tunas dan pembentukan hijau daun (klorofil). Sulfur merupakan unsur penting dalam pembentukan berbagai jenis asam amino.
Kekurangan belerang menyebabkan daun muda berubah warna menjadi hijau muda, mengilap agak keputihan, selanjutnya akan berubah menjadi kuning hijau. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Tanaman akan tampak kerdil, kurus, dan batangnya pendek.
8. Kalsium (Ca)
Kalsium berfungsi sebagai pengatur pengisapan air dari dalam tanah. Kalsium juga berguna untuk menghilangkan (penawar) racun dalam tanaman. Selain itu, kalsium berguna untuk mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Kalsium bisa digunakan untuk menetralkan kondisi senyawa dan kondisi tanah yang merugikan. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan pertumbuhan pucuk ranting terhambat dan batang tanaman tidak kokoh. Jika kekurangannya parah, ujung akar dan akar rambut akan mati sehingga tanaman juga mati. Selain itu, pucuk daun kuntum bunga akan berjatuhan.
9. Magnesium (Mg)
Magnesium berfungsi membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain itu, berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak, dan minyak. Magnesium juga berfungsi membantu proses transportasi fosfat dalam tanaman.
Kekurangan magnesium dapat menyebabkan pucuk dan bagian di antara jari-jari daun tampak tidak berwarna. Kondisi ini akan tampak pertama kali di bagian bawah daun, kemudian meningkat ke bagian atas. Daun akan berbentuk tipis tidak seperti biasanya dan daun tampak mengering dan melengkung ke atas.
b. Unsur Hara Mikro
1. Klor (Cl)
Klor bermanfaat untuk membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman. Khususnya untuk tanaman tembakau, kentang, kapas, kol, sawi, dan tanaman sayuran. Kekurangan klor akan menyebabkan produktivitas tanaman rendah. Selain itu, proses pemasakan buah menjadi lambat dan daun keriput.
2. Besi (Fe)
Zat besi berperan dalam proses fisiologi tanaman seperti proses pernapasan dan pembentukan zat hijau daun (klorofil). Kekurangan zat besi akan menyebabkan daun berwarna kuning, kemudian berguguran. Selain itu, tanaman akan mati mulai dari pucuk.
3. Mangan (Mn)
Mangan bermanfaat dalam proses asimilasi dan berfungsi sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim dalam tanaman. Kekurangan mangan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman holtikultura seperti sayuran. Di bagian daun yang kekurangan mangan sering ditemukan warna kekuningan atau merah. Selain itu, pembentukan biji tidak akan bagus.
4. Tembaga (Cu)
Tembaga bermanfaat bagi tanaman dalam proses pembentukan klorofil dan sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim tanaman. Kekurangan tembaga menyebabkan ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu. Bahkan, pada defisit tembaga yang parah akan menyebabkan klorosis (warna daun menjadi pucat akibat kerusakan klorofil), tetapi jaringannya tidak mati.
5. Boron (Bo)
Boron merupakan zat yang banyak manfaatnya. Boron membawa karbohidrat ke seluruh jaringan tanaman. Boron juga bermanfaat dalam proses mempercepat penyerapan kalium dan berperan pada pertumbuhan tanaman khususnya pada bagian yang masih aktif. Selain itu, berfungsi juga dalam meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.
Kekurangan boron menyebabkan daun klorosis yang dimulai di bagian bawah daun. Setelah itu, daun mengering dan mati. Pertumbuhan daun juga menjadi kerdil, kuncup mati, dan berwarna hitam. Selain itu, kekurangan boron dapat menimbulkan penyakit fisiologis.
6. Molibdenum (Mo)
Molibdenum berfungsi untuk mengikat nitrogen bebas dari udara. Selain itu, berfungsi sebagai komponen pembentukan enzim pada bakteri akar tanaman leguminosae. Gejala kekurangan molybdenum akan menyebabkan perubahan warna daun, kemudian daun mengerut dan mengering. Kekurangan molibdenum yang parah dapat menyebabkan tanaman mati. Gejala ini mudah dilihat pada tanaman sayur yang kekurangan molibdenum.
7. Seng (Zn)
Seng mempunyai fungsi dalam pembentukan hormon tanaman yang berguna untuk pertumbuhan. Kekurangan seng menyebabkan daun berwarna kuning atau kemerahan, daun berlubang, mengering, bahkan bisa mati.