Selasa, 31 Januari 2017

Aplikasi Pada Lele Sangkuriang

Keunggulan Lele Sangkuriang

  • Produksi tinggi
  • Masa panen lebih cepat
  • Kemampuan bertelur dan daya tetas telur tinggi
  • Lebih tahan terhadap penyakit
  • Kualitas daging lebih unggul
  • Teknik pemeliharaan lebih mudah

Dalam pemeliharaan lele sangkuriang disarankan untuk tidak mengganti air sama sekali selama masa pemeliharaan. Tidak disarankan ada air mengalir ataupun air ke luar dari kolam. Dengan perlakuan tertentu walaupun air tidak digan-ti, sama sekali air tidak berbau.

Aplikasi MaxiGrow Pada Tambak Belut

Budidaya belut dengan MaxiGrow sangat dianjurkan karena fungsi utama MaxiGrow sendiri dapat mempercepat fermentasi media tanam, dan juga sebagai mikrostarter yang berguna untuk memicu tumbuhnya jasad renik / plankton sebagai makanan alami dari belut.
Ada 2 ( dua ) tahapan pemberian MaxiGrow untuk kolam pembesaran ( 25 m2, dengan kedalaman 1 meter ) pada budidaya belut yaitu :

Saat pembuatan media pemeliharaan
(diperlukan 1 liter MaxiGrow)
Bahan yang diperlukan pada media pemeliharaan adalah seperti: Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( sekam padi atau daun – daun yang telah dibusukan ), jerami padi, cacahan batang pisang. MaxiGrow dilarutkan dahulu dengan air dengan perbandingan 1 : 10, Kemudian sebarkan pada media tanam secara merata ( disarankan menggunakan sprayer )

Aplikasi MaxiGrow Pada Tambak Udang dan Bandeng

Pengolahan Lahan Tambak
Sebelum tanah dibalik, Semprotkan MaxiGrow ( telah dicampur dgn air ) pada lahan secara merata. Tahap ini diperlukan 2 liter MaxiGrow tiap hektarnya. Kemudian balik tanah dengan cara dibajak / di cangkul, biarkan sampai mongering, apabila tidak mungkin untuk dikeringkan maka tebarkan dolomita halus. Untuk 1 hektarnya diperlukan sebanyak 500-600kg

Semprotkan kembali MaxiGrow tambak secara merata kepermukaan lahan, Tahap ini diperlukan 2 liter MaxiGrow. Biarkan selama 3 hari, Berikan pupuk pada lahan, untuk 1 hektar diperlukan Urea sebanyak 100 kg, SP 36 60 kg, dan KCL sebanyak 40 kg. Diamkan selama 2 hari

MaxiGrow untuk perikanan

MaxiGrow mengandung mikroorganisme-mikroorganisme yang menguntungkan pada budidaya perikanan. Mikroorganisme tersebut bekerja sangat efektif pada dasar tambak/kolam ataupun di perairan. MaxiGrow untuk perikanan adalah tekhnologi probiotik khusus untuk tambak, setelah melalui proses yang cukup panjang dan telah diuji di beberapa lokasi tambak menunjukan hasil yang sangat memuaskan.

Manfaat :
  • Meningkatkan dan menjaga mutu air tambak/kolam
  • Menekan Perkembangan bakteri pathogen didalam tanah dan air tambak/kolam
  • Meningkatkan kekebalan dan kesehatan udang/ikan terhadap hama penyakit

Aplikasi MaxiGrow Pada Semangka – Melon

Semangka dan melon termasuk dalam keluarga labu – Labuan (cucurbitaceae). Secara teoritis curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah 40 – 50 mm/ bulan. Seluruh areal penanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen.

PEMBIBITAN
Rendam benih dengan larutan MaxiGrow ( 10 ml MaxiGrow: 1 liter air) selama 1-2 jam lalu dikeringanginkan. Setelah siap, benih disemaikan sampai siap ditanam.

PENANAMAN DAN PEMBERIAN PUPUK
Lahan di olah, di bajak/dicangkul, dibuat bedengan, serta lubang penanaman.

Aplikasi MaxiGrow Pada Sayuran

Yang dimaksud sayuran dalam bahasan ini adalah sayuran semusim dengan masa tanam singkat sekitar 30 harian, seperti bayam, kangkung, sawi, dsb.

Pembibitan
Sebelum ditanam, bibit (untuk sayuran yang ditanam bijinya) bisa direndam dulu dalam larutan MaxiGrow (10 ml MaxiGrow: 1 liter air), biarkan selama 1- 2 jam.

Pemupukan MaxiGrow Dan Pupuk Kimia

Aplikasi MaxiGrow Pada Kentang

Tempat ideal untuk budidaya kentang adalah pada daerah yang memiliki ketinggian 1.000-3.000 m dengan curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun dan mendapatkan sinar matahari antara 9-10 jam setiap hari. Kelembaban udara yang baik dalam budidaya kentang adalah antara 80-90%.
Tanah tempat budidaya yang baik memiliki pH antara 5,8 – 7,0, gembur dan banyak mengandung bahan organik juga memiliki drainase yang baik. Waktu tanam harus diperhatikan, karena umbi kentang sangat rentan dengan kadar air tanah yang tinggi (umbi busuk), penanaman benih yang tepat adalah diakhir musim hujan.
Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada tanaman kentang
  • Pengolahan lahan . Lahan yang telah diolah buat bedengan, berikan pupuk kandang ( yang sudah

Aplikasi MaxiGrow Pada Karet

Tempat dan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman karet adalah daerah dengan ketinggian 200m, memiliki curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun, suhu udara berkisar 240C-280C dan mendapatkan sinar matahari 5-7 jam/hari dengan struktur tanah yang dapat meneruskan air, tidak berpadas pH antara 5-6.

Aplikasi MaxiGrow pada tanaman karet:
Saat tanam (15 HST – Hari setelah Tanam)
  • Berikan larutan MaxiGrow (1liter MaxiGrow : air max 100 liter) pada tanaman sebanyak + 0,5 s/d 1 liter di sekitar pangkal batang. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 3 liter per hektar.
  • Setelah pemberian MaxiGrow, berikan pupuk kimia majemuk N-P-K (14-14-14 atau 12-24-12) dengan dosis 50 gr per pohon.

Tanaman belum menghasilkan
  • Berikan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow: air max 100 liter) berikan pada sekitar pangkal batang, sebanyak + 1 s/d 2 liter. Ulangi setiap 3 s/d 4 bulan sekali, sampai tanaman dapat disadap. Pada tahap ini MaxiGrow yang dibutuhkan sebanyak 8 liter per hektar per tahun atau satu kali aplikasi 2 liter MaxiGrow per hektar.

Aplikasi MaxiGrow Pada Kakao – Coklat

Pohon coklat tumbuh di daerah tropis, pada ketinggian 10 hingga 500 meter di atas permukaan air laut. Pohon coklat pada umumnya dapat mencapai tinggi 5-6 meter, dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun sejak umur 4-5 tahun.

Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada kakao:
Persiapan lahan
Buat lubang untuk bibit tanaman dengan ukuran 40X40X40cm, kemudian masukan pupuk kandang 20 biarkan Selama 1 bulan. Kemudian bibit siap untuk dimasukkan dalam lubang tanam.

Tanaman belum menghasilkan (diberikan mulai 15 HDT)

Aplikasi MaxiGrow Pada Kacang Tanah

Tempat yang ideal bagi budidaya kacang tanah adalah daerah ketinggian 50-500m, memiliki curah hujan antar 800-1.300 mm/tahun, suhu udara berkisar 280C-320C (suhu dibawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil) dengan kelembaban udara 65-75%. Selain itu sinar matahari penuh dibutuhkan, karena akan mempengaruhi fotosintetis. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga.

Media Tanam
Jenis tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah tanah gembur/bertekstur ringan dan subur, pH antara 6,0-6,5, memiliki drainase dan aerasi yang baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

Syarat benih
  • Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul atau dari balai benih atau penangkar benih yang telah ditunjuk oleh balai sertifikasi benih.

Aplikasi MaxiGrow Pada Jati

PEMUPUKAN SAAT PEMBIBITAN
  • Semprot media tanam dengan MaxiGrow sebelum dipakai untuk pembibitan. Jika media tanam dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk lain, maka harus ada jeda 3 hari sesudah atau sebelum dari pemakaian MaxiGrow.
  • Siramkan larutan MaxiGrow secara merata pada setiap media tanam, ketika berumur 10 hari ( 1 liter MaxiGrow dicampur dengan 50 s.d. 100 liter air, cukup untuk 300 s/d 400 polybag besar).
  • Selanjutnya lalukan pemupukan MaxiGrow setiap bulan sekali sampai penanaman.

PEMUPUKAN SAAT PENANAMAN DAN PERAWATAN
  • Sebelumnya tanah diolah, dibuat lubang tanam dan diberi pupuk kandang.

Aplikasi MaxiGrow Pada Jagung

Tempat ideal untuk budidaya jagung adalah daerah dengan ketinggian 50 – 600 m yang memiliki curah hujan sekitar 85 – 200 mm/bulan, suhu optimum antara 230C – 300C, tanah gembur, subur dan kaya humus, pH tanah antara 5,6 – 7,5, aerasi (pengaliran udara ke dalam air untuk meningkatkan kandungan oksigen) dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah dari 800.

Pengolahan Lahan
  • Tanah yang akan ditanam diolah dengan cara dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam.
  • Berikan pupuk kandang sebanyak 6 ton/ha, diberikan sepanjang larikan tanaman, sebelum tanam. Kemudian berikan larutan MaxiGrow (1liter MaxiGrow: air max 200 liter) pada setiap titik tanam. Tahap ini diperlukan 2 s/d 3 liter MaxiGrow per Ha.
  • Lubang tanam ditugal (dibuat lubang untuk benih di tanah), kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40 cm x 100 cm (2benih/lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanam 25 cm x 75 cm (1 benih/lubang).

Aplikasi MaxiGrow Pada Cabai

Cabai dapat tumbuh pada dataran rendah maupun tinggi tergantung dari variestasnya. Tanah yang baik dalam budidaya cabai adalah yang memiliki pH tanah dengan skala 5-6. Budidaya cabai seringkali dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya; teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan penyakit.

Pengolahan Lahan
Lahan yang telah diolah, buat bedengan (seperti terlihat pada gambar), berikan pupuk kandang (sudah matang) pada setiap bedengan, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow : air max 100 liter), kemudian tutup dengan tanah dan mulsa (apabila menggunakan). Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam. Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 4-6 ton per hektar.

Senin, 30 Januari 2017

Pabrik Sendiri, Ini Kelebihan Lain Maxigrow



Baru beberapa bulan memasuki pasar, pupuk hayati multi manfaat, Maxigrow sudah menarik ribuan petani. Selain memang keunggulan Maxigrow yang bisa digunakan sekaligus untuk pertanian, perkebunan dan perikanan, sistem distribusinya memberikan keuntungan menjanjikan.
Produk yang dikembangkan oleh PT Maksiplus Utama Indonesia itu memiliki kelebihan sekaligus perbedaan. Memiliki pabrik sendiri, menjadi garansi untuk ketersediaan pupuk yang sudah di aplikasikan ke hampir seluruh jenis pertanian, perkebunan dan perikanan di segenap negeri di bumi nusantara Indonesia, beberapa bulan belakang.

Aplikasi MaxiGrow Pada Bunga & Tanaman Hias

Pemberian Pupuk saat Pembibitan
Berikan MaxiGrow setiap 10 hari sekali. Dosis penggunaan 10 ml MaxiGrow (1tutup) dicampur dengan air sebanyak 2 liter ( cukup untuk 4-5 bibit tanaman dalam polybag), kemudian siram pada medianya.
Hal ini dimaksudkan agar unsur hara yang terdapat pada lahan diolah/diuraikan dahulu oleh mikroba, kemudian unsur tersebut akan lebih mudah diserap oleh tanaman. Juga hal ini dimaksudkan untuk mempercepat terbentuknya akar-akar rambut pada tanaman.

Aplikasi MaxiGrow Pada Buah-Buahan

MaxiGrow bisa diaplikasikan untuk berbagai tanaman buah-buahan. Yang akan dibahas disini adalah buah-buahan dari tanaman keras seperti : alpukat, apel, belimbing, durian, jambu, jeruk, kecapi, manga, manggis, nangka, pear, pepaya, rambutan, sawo, srikaya, dan sebagainya.
Buah-buahan yang bukan berasal dari tanaman keras seperti: anggur, pisang, semangka, melon, nanas, salak, strawberry dibahas pada halaman terpisah.

Cara Aplikasi MaxiGrow
Pemupukan saat pembibitan
* Siramkan larutan MaxiGrow secara merata pada setiap media tanam, ketika berumur 10 air (1 liter
  MaxiGrow dicampur dengan 50 s.d 100 liter air, cukup untuk 300-400 polibag besar).
* Selanjutnya lakukan pemupukan MaxiGrow setiap bulan sekali sampai penanaman.

Pemupukan saat penanaman
* Sebelumnya tanah diolah, dibuat lubang tanam diberi pupuk kandang serta ditambah MaxiGrow         1 s/d 2 ltr

Aplikasi Maxigrow Pada Bawang Merah

Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan (tanah kering), tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus Atau Latosol, pH 5.6 – 6.5, ketinggian 0-400 m, kelembaban 50-70%, suhu 25O – 32O C.

Cara penggunaan MaxiGrow yang dikombinasikan dengan pupuk kimia pada tanaman bawang merah.
Pengolahan Lahan (Pemberian MaxiGrow Ke -1 )
  • Lahan yang telah dibuat bedengan pada bagian atasnya diberi pupuk kandang (yang sudah matang), kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow dicampur dengan: air max 100 liter), kemudian tutup permukaan bedengan dengan tanah. Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam.
  • Pada tahap ini kebutuhan maxigrow sebanyak 2 s/d 3 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 4 ton per hektar.

Aplikasi MaxiGrow Pada Padi

Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1.500 m dengan temperatur 19-270C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi membutuhkan tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4-7.

Sistem pertanian teknologi MaxiGrow (Target produksi gabah 9 ton)

 Pemberian MaxiGrow ke-1 (3 hari sebelum tanam)
Setelah tanah diolah ( dibajak ), sawah dalam keadaan sedikit air, berikan larutan MaxiGrow (2 s/d 3 liter MaxiGrow: air max 100 liter) pada lahan secara merata. Tahap ini dibutuhkan 2 s/d 3 liter MaxiGrow per hektar.Biarkan selama 3 hari kemudian siap untuk ditanam.

Aplikasi Pupuk Hayati Maxigrow Untuk Berbagai Jenis Tanaman

Maxigrow pada pertanian
  • Pada Bawang Merah
  • Pada Buah-Buahan
  • Pada Bunga & Tanaman Hias
  • Pada Cabai
  • Pada Jagung
  • Pada Jati

Manfaat MaxiGrow?


Sebagai sebuah terobosan teknologi pemupukan dengan pendekatan biologi MaxiGrow mampu menciptakan sebuah stimulant dengan memberdayakan sejumlah mikroba khusus. Mikroba – mikroba tersebut sangat dibutuhkan dalam proses penyediaan hara makro dan mikro : Azospirillum Sp; Azostobacter Sp; mikroba pelarut P; lactobacillus Sp; dan mikroba pendegradasi selulosa.

Pupuk hayati MaxiGrow merupakan jenis pupuk yang secara unik mampu menghimpun sejumlah mikroba yang bekerja untuk penyediaan hara makro dan mikro serta dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Meski demikian ada juga jenis mikroorganisme yang merugikan. Inovasi riset yang

Pupuk adalah...

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam, sementara pupuk cair diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman.

Sekilas tentang Maxigrow

MaxiGrow bukanlah teknologi yang ditemukan secara instan. Ia merupakan hasil sebuah dedikasi keilmuan dan penelitian tiada henti untuk mencari solusi bagi kemakmuran bangsa melalui penciptaan produktifitas pangan. Selama dua dasawarsa lebih, sejak awal penelitian, penemuan hingga uji praktis di berbagai lahan pertanian, perkebunan, hortikultura serta peternakan dan perikanan tambak, ia menjadi karya yang sudah sepatut di apresiasi oleh siapapun yang ingin menjadikan bangsa ini maju.

Kelebihan New Teknologi MaxiGrow adalah :
  1. Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan +4 tahun
  2. Aplikasikan/taburkan/siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru pupuk kimia (tidak perlu tengang waktu)
  3. Aplikasi sederhana
  4. Untuk tanaman semusim 1 s/d 2 kali aplikasi
  5. Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi/tahun
  6. Sebagai suplement untuk peternakan (penggemukan) dan perikanan sebagai probiotik dan prebiotik.

Sabtu, 28 Januari 2017

Apa saja yang dibutuhkan oleh tanaman

Seperti halnya manusia, tanaman membutuhkan makanan untuk mendukung proses hidupnya. Makanan tersebut harus mengandung zat yang dibutuhkan tanaman. Tentunya, ada kebutuhan zat yang sama antara mahluk hidup, tetapi ada kebutuhan zat yang berbeda baik jenis maupun jumlahnya. Kebutuhan makanan tergantung dari jenis makhluk hidup. Pada dasarnya, makanan tersebut berguna untuk proses metabolisme tubuh, pertumbuhan vegetatif (pembesaran tubuh), dan pertumbuhan generatif (berkembang biak). Pemenuhan kebutuhan yang cukup akan menciptakan pertumbuhan yang normal. Karena itu, sebelum kita mengenal pupuk dan kegunaannya, alangkah baiknya kita mengetahui beberapa zat yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, sebaiknya kita mengetahui kondisi lingkungan yang dapat menunjang pertumbuhannya.
UNSUR HARA
a. Unsur Hara Makro
1. Karbon (C) Karbon yang digunakan oleh tumbuhan berasal dari karbondioksida (CO2) yang ada di udara. Karbondioksida merupakan hasil respirasi (pernapasan manusia) atau pembakaran sempurna zat-zat organik. Karbon berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak, dan protein yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, berfungsi untuk membentuk selulosa yang merupakan dinding sel dan memperkuat bagian tanaman. Unsur karbon juga bisa menciptakan rasa dan wangi pada air yang terdapat di dalam buah dan bunga serta membentuk warna daun dan bunga.
2. Hidrogen (H) Hidrogen diperoleh tanaman dengan cara memecah air (H2O). Air dapat diperoleh tanaman dari udara dan tanah. Hidrogen berguna dalam proses pembentukan gula (glukosa) menjadi karbohidrat dan sebaliknya, serta proses pembentukan lemak dan protein. Proses untuk menghasilkan glukosa dikenal dengan proses asimilasi karbondioksida atau fotosintesis.
3. Oksigen (O2) Oksigen diperoleh tanaman dari air dan udara. Sekitar 21% volume udara adalah oksigen. Oksigen diisap tanaman dari udara melalui proses respirasi. Oksigen dibutuhkan tanaman untuk membentuk bahan organis tanaman. Seluruh tanaman, baik akar, batang, daun, bunga, dan buah memerlukan oksigen. Oksigen dibutuhkan dalam sel tanaman untuk mengubah karbohidrat menjadi energi. Proses ini disebut dengan oksidasi.
4. Nitrogen (N) Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhan, terutama pada fase vegetatif yaitu pertumbuhan cabang, daun, dan batang. Nitrogen juga bermanfaat dalam proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Klorofil sangat berguna untuk membantu proses fotosintesis. Selain itu, nitrogen bermanfaat dalam pembentukan protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Perlu diketahui, sekitar 78% volume udara terdiri dari nitrogen. Kekurangan nitrogen dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal atau kerdil. Daunnya akan menguning lalu mengering. Jika kekurangan nitrogennya banyak (parah) dapat menyebabkan jaringan tanaman mengering dan mati. Buah yang kekurangan nitrogen pertumbuhannya tidak sempurna, cepat masak dan kadar proteinnya kecil.
5. Fosfor (P) Bagi tanaman, fosfor berguna untuk membentuk akar, sebagai bahan dasar protein, mempercepat penuaan buah, memperkuat batang tanaman, dan meningkatkan hasil biji-bijian dan umbi-umbian. Selain itu, fosfor juga berfungsi untuk membantu proses asimilasi dan respirasi. Kekurangan fosfor menyebabkan tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan akar tidak baik, dan pertumbuhan cabang atau ranting meruncing. Selain itu, kekurangan fosfor bisa menyebabkan pemasakan buah terlambat, warna daun lebih hijau daripada keadaan normalnya, daun yang sudah tua tampak menguning sebelum waktunya, serta hasil buah atau biji kurang. Kekurangan fosfor yang parah menyebabkan tanaman tidak berbuah.
6. Kalium (K) Kalium berfungsi untuk membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Selain itu, kalium berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman dan berperan dalam pembentukan antibodi tanaman yang bisa melawan penyakit dan kekeringan. Jika kekurangan kalium, tanaman tidak tahan terhadap penyakit, kekeringan, dan udara dingin. Kekurangan kalium dapat menghambat pertumbuhan tanaman serta daun tampak agak keriting dan mengilap. Lama kelamaan daun akan menguning di bagian pucuk dan pinggirnya. Akhirnya, bagian daun antara jari-jari menguning, sedangkan jari-jarinya tetap hijau. Selain itu, kekurangan kalium menyebabkan tangkai daun lemah sehingga mudah terkulai dan kulit biji keriput.
7. Sulfur (S) Sulfur atau belerang sangat membantu tanaman dalam membentuk bintil akar. Pertumbuhan lainnya yang didukung sulfur adalah pertumbuhan tunas dan pembentukan hijau daun (klorofil). Sulfur merupakan unsur penting dalam pembentukan berbagai jenis asam amino. Kekurangan belerang menyebabkan daun muda berubah warna menjadi hijau muda, mengilap agak keputihan, selanjutnya akan berubah menjadi kuning hijau. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Tanaman akan tampak kerdil, kurus, dan batangnya pendek.
8. Kalsium (Ca) Kalsium berfungsi sebagai pengatur pengisapan air dari dalam tanah. Kalsium juga berguna untuk menghilangkan (penawar) racun dalam tanaman. Selain itu, kalsium berguna untuk mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Kalsium bisa digunakan untuk menetralkan kondisi senyawa dan kondisi tanah yang merugikan. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan pertumbuhan pucuk ranting terhambat dan batang tanaman tidak kokoh. Jika kekurangannya parah, ujung akar dan akar rambut akan mati sehingga tanaman juga mati. Selain itu, pucuk daun kuntum bunga akan berjatuhan.
9. Magnesium (Mg) Magnesium berfungsi membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain itu, berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak, dan minyak. Magnesium juga berfungsi membantu proses transportasi fosfat dalam tanaman. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan pucuk dan bagian di antara jari-jari daun tampak tidak berwarna. Kondisi ini akan tampak pertama kali di bagian bawah daun, kemudian meningkat ke bagian atas. Daun akan berbentuk tipis tidak seperti biasanya dan daun tampak mengering dan melengkung ke atas.
b. Unsur Hara Mikro
1. Klor (Cl) Klor bermanfaat untuk membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman. Khususnya untuk tanaman tembakau, kentang, kapas, kol, sawi, dan tanaman sayuran. Kekurangan klor akan menyebabkan produktivitas tanaman rendah. Selain itu, proses pemasakan buah menjadi lambat dan daun keriput.
2. Besi (Fe) Zat besi berperan dalam proses fisiologi tanaman seperti proses pernapasan dan pembentukan zat hijau daun (klorofil). Kekurangan zat besi akan menyebabkan daun berwarna kuning, kemudian berguguran. Selain itu, tanaman akan mati mulai dari pucuk.
3. Mangan (Mn) Mangan bermanfaat dalam proses asimilasi dan berfungsi sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim dalam tanaman. Kekurangan mangan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman holtikultura seperti sayuran. Di bagian daun yang kekurangan mangan sering ditemukan warna kekuningan atau merah. Selain itu, pembentukan biji tidak akan bagus.
4. Tembaga (Cu) Tembaga bermanfaat bagi tanaman dalam proses pembentukan klorofil dan sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim tanaman. Kekurangan tembaga menyebabkan ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu. Bahkan, pada defisit tembaga yang parah akan menyebabkan klorosis (warna daun menjadi pucat akibat kerusakan klorofil), tetapi jaringannya tidak mati.
5. Boron (Bo) Boron merupakan zat yang banyak manfaatnya. Boron membawa karbohidrat ke seluruh jaringan tanaman. Boron juga bermanfaat dalam proses mempercepat penyerapan kalium dan berperan pada pertumbuhan tanaman khususnya pada bagian yang masih aktif. Selain itu, berfungsi juga dalam meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan. Kekurangan boron menyebabkan daun klorosis yang dimulai di bagian bawah daun. Setelah itu, daun mengering dan mati. Pertumbuhan daun juga menjadi kerdil, kuncup mati, dan berwarna hitam. Selain itu, kekurangan boron dapat menimbulkan penyakit fisiologis.
6. Molibdenum (Mo) Molibdenum berfungsi untuk mengikat nitrogen bebas dari udara. Selain itu, berfungsi sebagai komponen pembentukan enzim pada bakteri akar tanaman leguminosae. Gejala kekurangan molybdenum akan menyebabkan perubahan warna daun, kemudian daun mengerut dan mengering. Kekurangan molibdenum yang parah dapat menyebabkan tanaman mati. Gejala ini mudah dilihat pada tanaman sayur yang kekurangan molibdenum.
7. Seng (Zn) Seng mempunyai fungsi dalam pembentukan hormon tanaman yang berguna untuk pertumbuhan. Kekurangan seng menyebabkan daun berwarna kuning atau kemerahan, daun berlubang, mengering, bahkan bisa mati.

Pupuk Hayati

Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik. Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang bisa langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk tanaman. Pupuk ini secara alami menyediakan nutrisi melalui proses gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor dan mensintesis zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman. Jadi, dengan pupuk hayati siklus penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan secara berkelanjutan. Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri tertentu seperti Azotobacter choococum yang berfungsi mengikat unsur unusr N, Bacillus megaterium bakteri yang bisa melarutkan unsur P dan Bacillus mucilaginous yang bisa melarutkan unsur K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.
Karakteristik pupuk organik Seperti juga humus, pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yakni sebagai sumber nutrisi, memperbaiki struktur fisik tanah, memperbaiki kimia tanah, meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah.
1.Sumber nutrisi tanaman lengkap. Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik yang sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Sedangkan unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI). Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung semua kebutuhan unsur hara tersebut.
2. Memperbaiki struktur tanah. Pupuk organik merupakan material yang mempunyai sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung yang solid, namun disisi lain juga bisa merekatkan tanah berpasir yang gembur. Karena sifatnya ini, pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir maupun lempung. Pupuk organik dapat merekatkan butiran-butiran halus pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir bisa menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung, pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi gembur.
3. Meningkatkan kapasitas tukar kation. Dilihat dari sifat kimiawi, pupuk organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk meningkatkan interaksi antar ion-ion yang ada dalam tanah. Tanah yang memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Kandungan material organik yang tinggi akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.
4. Meningkatkan daya simpan air. Struktur kompos sangat menyerap air (higroskopis). Air yang datang disimpan dalam pori-pori dan dikeluarkan saat tanaman membutuhkannya melalui akar. Keberadaan air ini mempertahankan kelembaban tanah sehingga tanaman dapat terhindar dari kekeringan.
5. Meningkatkan aktivitas biologi tanah. Pupuk kompos mengandung mikroorganisme dekompomoser didalamnya. Mikroorganisme ini akan menambah mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Karena sifatnya yang melembabkan, suhu tanah menjadi ideal bagi tumbuh dan berkembang biota tanah. Aktivitas biota tanah ini yang menghasilkan sejumlah nutrisi penting agar bisa diserap tanaman secara efektif.