Senin, 30 Januari 2017

Manfaat MaxiGrow?


Sebagai sebuah terobosan teknologi pemupukan dengan pendekatan biologi MaxiGrow mampu menciptakan sebuah stimulant dengan memberdayakan sejumlah mikroba khusus. Mikroba – mikroba tersebut sangat dibutuhkan dalam proses penyediaan hara makro dan mikro : Azospirillum Sp; Azostobacter Sp; mikroba pelarut P; lactobacillus Sp; dan mikroba pendegradasi selulosa.

Pupuk hayati MaxiGrow merupakan jenis pupuk yang secara unik mampu menghimpun sejumlah mikroba yang bekerja untuk penyediaan hara makro dan mikro serta dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Meski demikian ada juga jenis mikroorganisme yang merugikan. Inovasi riset yang
dilakukan pada MaxiGrow berhasil menghimpun jenis – jenis mikroorganisme yang memberikan manfaat dengan fungsi masing – masing sebagai berikut:
1. Azotobacter Sp
    Berfungsi sebagai mikroba penambat N(nitrogen) dari udara bebas.
2. Azoospirilium Sr
    Berfungsi sebagai penambat N (nitrogen)
3. Mikroba Selulolitik
    Pendegradasi bahan organik/pembusukan bahan organik
4. Mikroba Pelarut Fosfat
    Berfungsi untuk melarutkan fosfat yang terikat dalam mineral Hat tanah agar tersedia dan mudah diserap oleh tanaman, Pseudomonas Flueorecent (pengurai pestisida) dapat menghasilkan enzim pengurai yang berfungsi untuk memecah mata rantai dari zat – zat kimia sistemik (pestisida) yang tidak dapat terurai oleh mikroba lainya.
5. Lactobacillus Sp
    Berfungsi untuk membantu proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa – senyawa asam laktat yang     dapat diserap tanaman.
6. Rhizobium Sp
    Membentuk bintil akar pada tanaman.
7. Trichodema Sp
    Berfungsi sebagai fungisida
8. Hormon IAA
    Berfungsi untuk membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan.
9. Hormon Giberlin
    Berfungsi untuk mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan
10. Hormon Kinetin
      Berfungsi menunda penuaan pada daun
11. Hormon Zeatin Berfungsi memperbaiki, mempermudah, mempercepat dan meningkatkan proses    
      pembelahan sel

MaxiGrow dengan kandungan mikroorganisme di dalamnya akan bekerja secara unik dan slow release. Pola itu akan sampai dengan 50% menjamin ketersediaan unsur hara tanah bersifat makro dan mikro yang dibutuhkan bagi tanaman. Menggunakan teknologi ini dapat menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50% sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar